Apa Itu Perusahaan Jasa ?
Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu tindakan yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Sama dengan Kotler, Adrian Payne mendefinisikan perusahaan jasa sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau dengan barang miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sementara, Gronross menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki serangkaian aktivitas intangible antara dua pelanggan dan karyawan jasa untuk mengatasi masalah pelanggan.
Contoh Perusahaan Jasa
- Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan pajak.
- Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.
- Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.
- Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta sekolah.
- Penginapan seperti hotel, asrama dan mess.
- Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio dan telepon.
- Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa.
Ciri Utama Perusahaan Jasa Adalah : Merujuk pengertian perusahaan jasa, maka dapat kita peroleh beberapa
karakteristik dari perusahaan jasa. Adapun karakteristik nya seperti:
Kegiatan Utamanya Adalah Menjual atau Menawarkan Jasa : Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama perusahaan jasa pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang dimilikinya
Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan konsumen atau pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan setiap orang berbeda. Selain itu, kualitas karyawan juga tergantung kondisi psikologis, kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh karyawan yang memiliki shift sejak pagi hingga sore pasti berbeda dalam memberikan pelayanannya, layanan pagi pasti lebih prima dibanding dengan layanan yang dilakukan sore hari saat kondisi karyawan sudah capek bukan?
Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lainnya adalah tidak adanya harga pokok produksi dan penjualan. Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan produksi barang karena tidak membutuhkan bahan baku produksi. Hal tersebut membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang harga pokok produksi dan penjualan.
Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung keluhan atau keinginannya. Sehingga harga jasa tidak bisa dipatok secara umum dan harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus membuat laporan keuangan. Nah, seperti yang Anda ketahui untuk membuat laporan keuangan maka Anda harus mengetahui siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan begitu laporan keuangan yang dihasilkan baik dan benar. Berikut siklus akuntansi perusahaan jasa:
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi. Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Contohnya seperti nota pembelian, kwitansi penjualan, dan sebagainya. Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis yaitu
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.
Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.
Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi ke dalam buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Golongkanlah data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor dan nama akun dan lain sebagainya. Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, ada transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.
Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Contohnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain sebagainya.
Penyusunan neraca lajur akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah. Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.
Langkah selanjutnya yakni menyusun laporan keuangan. Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun seperti:
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan modal
- Neraca
- Laporan arus kas
Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.
Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.
Perbedaan karakteristik antar jenis perusahaan juga menyebabkan adanya perbedaan untuk beberapa transaksi yang ada pada perusahaan jasa. Berikut beberapa jenis transaksi akuntansi perusahaan jasa:
Transaksi pembelian ini adalah kegiatan membeli suatu produk. Transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan jasa seperti pembelian peralatan dan perlengkapan kerja. Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan. Selanjutnya Anda harus mencatat transaksi lain yang berhubungan dengan transaksi pembelian yang dilakukan. Misalnya, Salon Cantik melakukan pembelian berupa hairdryer, gunting, alat catok, vitamin rambut di Toko Merah Merona, maka setelah pembelian dilakukan Anda harus segera mencatatnya dalam pembukuan usaha Anda.
Seperti halnya perusahaan lain, perusahaan jasa juga memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Adapun pendapatan dari perusahaan jasa yakni pendapatan dari layanan yang telah diberikan. Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan memberikan layanan yang terbaik. Transaksi pendapatan wajib dicatat dalam pembukuan perusahaan baik tunai maupun kredit.
Selain mengeluarkan uang untuk membeli keperluan seperti peralatan dan perlengkapan. Perusahaan jasa juga memiliki biaya atau beban. Adapun contoh beban-beban yang biasanya dikeluarkan seperti beban tagihan listrik, telepon, internet, administrasi dan beban-beban lainnya.
Piutang merupakan penjualan atau pemberian layanan yang dilakukan secara kredit. Sesuai dengan kebijakan/kesepakatan yang dilakukan maka konsumen akan melunasi pembayaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan sehingga pada waktu pelunasan piutang, perusahaan juga harus mencatatnya.
Pada saat pertama kali didirikan pasti ada setoran modal dari pemilik atau pun investor. Nah, semua investasi juga harus dicatat dengan baik. Apalagi jika dana atau modal yang diperoleh dari pihak lain. Dengan demikian pembagian hasil dan pengembaliannya jelas.
Pada saat pertama kali didirikan pasti ada setoran modal dari pemilik
atau pun investor. Nah, semua investasi juga harus dicatat dengan baik.
Apalagi jika dana atau modal yang diperoleh dari pihak lain. Dengan
demikian pembagian hasil dan pengembaliannya jelas.
Balqis Nurjannah
BalasHapusFera Niati
BalasHapusFera Niati
BalasHapusKarin anggraini
BalasHapusKarin anggraini
BalasHapusAinun marlia
BalasHapusNur indah
BalasHapusNabilla amelia putri
BalasHapusSelvia
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAudea Rizki
BalasHapus